3/24/2013

HEMAT


HEMAT
KH.Abdullah Gymnastiar (Aa Gym)

Salah satu ciri jaman modern adalah segala sesuatu dibuat menjadi sangat mudah. Lihat saja televisi, kalau dulu selain ukurannya besar, memindahkan chanel-nya pun butuh tenaga. Bandingkan dengan TV saat ini, sudah menggunakan remote yang hanya disentuh saja, termasuk untuk menggerakkan TV-nya sekalipun, juga AC, lampu, bahkan dengan suara kita pun sudah bisa jadi sensor penggerak peralatan, luar biasa. Tapi, ada dampak negatifnya segala kemudahan yang tak didukung dengan pengetahuan yang memadai serta sikap mental yang bermutu, karena ternyata biang pemborosan pun bisa lahir dari kemudahan ini.

Ada seorang suami yang tercengang melihat rekening tagihan bulanannya yang membengkak luar biasa sesudah beliau dan istrinya masing-masing memiliki kartu kredit dan menggunakan handphone. Tiada lain, karena demikian mudahnya menggunakannya, tinggal menggesek dan memijit saja sampai-sampai waktu untuk mengadakan perhitungan pun terlewati. Sangat berlainan halnya dengan orang yang menyimpan uang ditabungan yang harus berproses untuk mengambilnya, proses ini akan cukup menghambat keinginannya untuk mudah mengeluarkan uang. Harap dimaklumi, sesungguhnya tidak berarti kartu kredit dan handphone itu buruk melainkan para pemiliknya yang harus memiliki mental dan keilmuan yang lebih tangguh agar apa yang dimilikinya tidak jadi bumerang yang akan menjebak dan menyengsarakannya.

Maka, jikalau ingin menjadi orang hemat, selalu adakan perencanaan yang matang dalam segala hal. Semakin mendetail/rinci maka semakin besar untuk peluang sukses dalam penghematan, termasuk hal-hal yang sederhana atau biasa dianggap sepele. Biasakanlah sebelum belanja tulis dengan baik dan jelas barang yang harus dibeli dan anggaran yang harus disediakan, begitu pula dalam belanja bulanan. Rumah tangga yang terbiasa mengadakan perencanaan, selain lebih hemat juga bisa mengadakan antisipasi terhadap kekurangan biaya belanja. Bahkan anak-anakpun sudah bisa dilatih mulai dari kecil dengan cara uang jajannya bisa diberikan mingguan atau bahkan bulanan, sehingga sang anak sudah biasa membuat perencanaan pengeluarannya, dan hal ini akan sangat membantu dalam program penghematan. Hanya saja harus juga dianggarkan dengan jelas biaya sedekah sebagai investasi penting untuk penolak bala dan bencana. pengundang rizki yang lebih berkah, jangan sampai keinginan hemat menjadi kekikiran dalam kebaikan.

0 komentar:

Post a Comment

monggo / silahkan beri komentarnya.