HEMAT
KH.Abdullah
Gymnastiar (Aa Gym)
Salah satu ciri jaman modern adalah
segala sesuatu dibuat menjadi sangat mudah. Lihat saja televisi, kalau dulu
selain ukurannya besar, memindahkan chanel-nya pun butuh tenaga. Bandingkan
dengan TV saat ini, sudah menggunakan remote yang hanya disentuh saja, termasuk
untuk menggerakkan TV-nya sekalipun, juga AC, lampu, bahkan dengan suara kita
pun sudah bisa jadi sensor penggerak peralatan, luar biasa. Tapi, ada dampak
negatifnya segala kemudahan yang tak didukung dengan pengetahuan yang memadai
serta sikap mental yang bermutu, karena ternyata biang pemborosan pun bisa
lahir dari kemudahan ini.
Ada seorang suami yang tercengang
melihat rekening tagihan bulanannya yang membengkak luar biasa sesudah beliau
dan istrinya masing-masing memiliki kartu kredit dan menggunakan handphone.
Tiada lain, karena demikian mudahnya menggunakannya, tinggal menggesek dan
memijit saja sampai-sampai waktu untuk mengadakan perhitungan pun terlewati.
Sangat berlainan halnya dengan orang yang menyimpan uang ditabungan yang harus
berproses untuk mengambilnya, proses ini akan cukup menghambat keinginannya
untuk mudah mengeluarkan uang. Harap dimaklumi, sesungguhnya tidak berarti
kartu kredit dan handphone itu buruk melainkan para pemiliknya yang harus
memiliki mental dan keilmuan yang lebih tangguh agar apa yang dimilikinya tidak
jadi bumerang yang akan menjebak dan menyengsarakannya.
Maka, jikalau ingin menjadi orang
hemat, selalu adakan perencanaan yang matang dalam segala hal. Semakin mendetail/rinci
maka semakin besar untuk peluang sukses dalam penghematan, termasuk hal-hal
yang sederhana atau biasa dianggap sepele. Biasakanlah sebelum belanja tulis
dengan baik dan jelas barang yang harus dibeli dan anggaran yang harus
disediakan, begitu pula dalam belanja bulanan. Rumah tangga yang terbiasa
mengadakan perencanaan, selain lebih hemat juga bisa mengadakan antisipasi
terhadap kekurangan biaya belanja. Bahkan anak-anakpun sudah bisa dilatih mulai
dari kecil dengan cara uang jajannya bisa diberikan mingguan atau bahkan
bulanan, sehingga sang anak sudah biasa membuat perencanaan pengeluarannya, dan
hal ini akan sangat membantu dalam program penghematan. Hanya saja harus juga
dianggarkan dengan jelas biaya sedekah sebagai investasi penting untuk penolak
bala dan bencana. pengundang rizki yang lebih berkah, jangan sampai keinginan
hemat menjadi kekikiran dalam kebaikan.
0 komentar:
Post a Comment
monggo / silahkan beri komentarnya.