AKTIFITAS DAKWAH MUSLIMAH
Allah Swt berfirman:
"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan,
sebagian mereka (adalah) menjadi penolong sebagian yang
lain.
Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang
munkar, mendirikan shalat…" (QS.9:71)
islam merupakan agama yang memiliki pandangan yang adil
terhadap wanita, dan islam telah memberikan kepadanya tanggung jawab yang sama
dengan laki-laki sesuai dengan fitrahnya, dan jauh dari percampuran dengan
lawan jenis serta terhindar dari pandangan mereka. Medan aktifitas dakwah
ditengah kaum sejenisnya sangat terbuka luas.
Dakwah bukanlah tanggung jawab laki-laki saja, tetapi
menjadi tanggung jawab wanita juga.Sejak permulaan islam, seorang muslimah
telah memikul tanggung jawab dakwah ini. Wanita pertama yang telah dibuka
hatinya oleh Allah untuk memeluk islam dan menjadi pendukug pertama dakwah
rasulullah saw, yaitu; khadijah binti khuwailid dapat dijadikan teladan bagi
para muslimah. Begitu juga apa yang dilakukan oleh syuraik al-quraisyiah,
setelah ia masuk islam, ia pergi menemui para wanita quraisy dan mengajak
mereka untuk memeluk agama ini. Sampai akhirnya penduduk mekah mengetahui
aktifitasnya, lalu mereka berkata kepadanya:"seandainya bukan karena
kaummu maka kami pasti akan melakukan sesuatu yang buruk kepadamu, tetapi kami
akan mengembalikannu kepada mereka". Lalu mereka menaikankannya keaatas
onta tanpa ada sesuatu yang dijadikannya sebagai tempat duduk diatasnya. Dan
membiarkannya selama tiga hari tanpa memberinya makan dan minum.
Wanita muslimah pada generasi terdahulu tetap menjalankan
tugas yang dipikulkan kepadaya seperti yang diamanatkan dalam islam, ia ajarkan
sesama saudarinya hukum-hukum yang berhubungan dengan segala persolan khusus
mereka, seperti taharoh, 'iddah, dan yang lainnya, yang terkadang mereka
peroleh ilmu tersebut dari para sahabat wanita.
Kedudukan wanita dalam islam tidaklah lebih rendah dari
laki-laki dalam hal memikul tanggung jawab, karena pada dasarnya semua aturan
agama berlaku untuk untuk laki-laki dan wanita, meskipun terdapat beberapa
hukum yang khusus bagi wanita, seperti kepemimpinan, hijab, nafakah, 'iddah dan
Seorang muslimah tidak layak hanya bersikap sebagai penonton, agar bencana
besar tidak menimpanya seperti menjanda atau kehilangan anaknya atau
kehormatannya hancur -na'uzu billah-Umat ini membutukan orang yang berakal yang
selalu berfikir serta orang yang mempunyai niat baik seperti halnya umat ini
membutuhkan kerja yang produktif.
Seluruh agama dan aliran pemikiran dapat tersebar karena
dakwah, dan wanita ikut andil bersama laki-laki pada lapangan yang sesuai
dengan fitrahnya serta mereka sangat aktif menyebarkan pemikiran mereka.
Kaum misionaris selalu bekerja merusak dan menghancurkan
generasi muda, menyebarkan kesalah pahaman tentang islam, dan bekerja dengan
perencanaan yang matang sesuai dengan tugas masing-masing.
Jika para wanita misionaris siap menanggung derita kesulitan
hidup, bahkan ada diantara mereka yang hidup ditengah padang tandus yang kering
dengan hanya perbekalan hidup yang sangat sederhana, bergaul dengan penduduk
setempat dan menarik simpati mereka melalui media pindidikan, kesehatan, dan
pelayanan sosial lainnya, maka bukankah seorang muslimah lebih utama mengemban
kewajibanya dan meninggalkan sikap lalai dan masa bodoh agar ia tidak menjadi
bagian dari mereka tanpa disadari?. Dan bukankah menjadi kewajibannya menutupi
segala kekurangan yang ada pada masyarakatnya dengan sesuatu yang mulia serta
baik yang dibenarkan dalam agama?, ia menjadi muslimah yang terus maju pantang
menyerah dalam memperbaiki keadaan.
Seorang muslimah akan bekerja sesuai dengan bidang dan
keahliannya, ia berdakwah dengan ucapan yang baik dan teladan yang mulia, ia
tidak akan membiarkan waktu dan umurnya hilang sia-sia tanpa sesuatu yang
berguna. Ia juga tidak akan membiarkan hatinya terluka dan sedih melihat
kondisi umatnya tanpa memberikan sesuatu yang baik dan bermanfaat kepada
mereka, dan ia akan terus bedakwah dengan aktif tanpa mempedulikan berbagai
hambatan dan rintangan yang ia hadapi yang penuh dengan derita dan kesulitan,
karena ia jalankan kewajibannya demi mengharap ridho Allah:
"Orang yang memiliki cita-cita luhur dan agungAkan
memandang indah semua yang ia hadapi"
Saudariku, janganlah memandang remah sekecil apapun usaha
yang kamu lakukan, karena sesuatu yang besar tidaklah berarti tanpa sesuatu
yang kecil. Seperti halnya satu buah batu kerikil tidak akan dapat membendung
derasnya banjir, namun banjir tersebut akan terbendung oleh setumpuk batu yang
banyak.
Kita tidak boleh menyia-nyiakan setiap kesempatan dimanapun
kita berada, dirumah, disekolah, bahkan dikendaraan.
3. Berperan aktif dalam bidang informasi dan pengarahan yang
sesuai dengan nilai agama melalui penyampaian ceramah kepada para muslimah, penulisan
buku-buku, bulletin, ensiklopedia tentang wawasan islam
dan perekaman kaset-kaset bermutu, dan yang tidak boleh
dilupakan adalah pemanfaatan hasil kemajuan modern seperti internet dll.
4. Pelayanan sosial melalui pemberian sumbangan kepada
masyarakat kurang mampu, membantu pembangunan sarana sosial seperti masjid,
sekolah dll, dan membantu memberikan kemudahan dalam masalah perkawinan, serta
masih banyak lagi pelayanan sosial yang dapat dilakukan oleh seorang muslimah.
5. Aktifitas lain yang tidak boleh diabaikan seorang
muslimah adalah; mempersiapkan generasi akan datang yang siap mengemban tugas
dakwah, mengumpulkan informasi tentang dunia islam, membuka lapangan kerja
dengan mendirikan tempat-tempat kerja khusus mereka, atau rumah sakit bagi wanita,
dll.
6. Berlomba bersama para muslimah lain dalam menyampaikan
agama yang telah diwariskan oleh rasulullah saw.
Apabila upaya keras telah dilakukan dengan niat yang ikhlas,
dan memanfaatkan segala sarana yang dibenarkan dalam islam serta tidak menggantungan
hanya kepada mimpi dan khayalan maka janji Allah yang akan memberikan
kemenangan dan kekuasan kapada islam akan terwujud, dan itulah puncak
kebahagian, Allah berfirman:
Demi masa.
Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,
(QS. 103:1-2)
Saudariku, generasi muda menantikan peranmu yang sangat
sangat mereka harapkan, jika semua medan ini tidak dapat kamu lakukan maka
tidak selayaknya semuanya diabaikan.
Satu hal yang tidak boleh dilupakan oleh seorang muslimah
adalah etika dan adab keluar rumah yaitu; meminta izin, berhijab(memakai
pakaian yang menutup aurat), tidak berbaur bersama laki-laki, dan tidak
memperindah suara dan ucapannya.Dan seorang muslimah yang bertakwa tidak akan
mengabaikan tanggung jawab mendidik anak, dan hak-hak keluarga yang lain karena
alasan dakwah, karena tanggung jawab tersebut adalah fardu 'ain(kewajiban
setiap individu) dan dakwah adalah fardu 'ain, sedangkan fardu 'ain harus
diutamakan dari fardu kifayah.
Akhirnya marilah kita memohon kepada Allah agar islam tetap
tingggi dan jaya, dakwah diberikan kemenangan, dan kita menjadi para
khadim(pelayan)agamanya, serta semua amal yang kita lakukan diterima di
sisiNya.
0 komentar:
Post a Comment
monggo / silahkan beri komentarnya.