Agar Si Kecil Suka Membaca
oleh: Rita Prasetiani, S.sos
Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas
Indonesia
"Iqro"…….'Bacalah……'. Petikan
ayat Al-Qur'an yang pertama kali diturunkan Allah SWT sebagai wahyu yang harus
disampaikan Rasulullah saw., kepada manusia. Ayat ini mengandung perintah bagi
manusia untuk senantiasa membaca dan belajar karena dengan membaca manusia akan
lebih mengenal lingkungannya dan menambah pengetahuannya.
--------------------------------------------------------------------------------
Begitu pentingnya kegiatan membaca
sehingga kita seharusnya memiliki minat yang tinggi terhadap kegiatan membaca.
Ketertarikan terhadap membaca bukanlah suatu hal yang dapat tumbuh seketika
tetapi merupakan proses yang membutuhkan waktu dan latihan yang kontinyu. Oleh
karena itu minat baca seharusnya ditumbuhkan sejak anak masih kecil. Bahkan
sebenarnya minat baca dapat dipupuk mulai sang anak masih di dalam kandungan.
Banyak ibu yang 'mengajak' janinnya membaca dengan membacakan cerita apa saja
seperti cerita nabi atau cerita sahabat nabi.
Kini, banyak orang tua yang sudah mulai
menyadari pentingnya menumbuhkan minat baca pada anak. Kegiatan ini biasanya
dimulai pada fase usia prasekolah. Masa ini merupakan fase yang sangat penting
dan serius karena merupakan fase dasar dan pembinaan yang menjadi bekal untuk
fase-fase kehidupan anak berikutnya.
Biasanya para orang tua kini memasukkan
putra-putrinya yang berusia pra sekolah ke kelompok bermain atau play group
dengan tujuan agar si upik kelak sudah mempunyai bekal dan tidak terlalu
kesulitan untuk bersosialisasi dengan suasana sekolah di sekolah dasar.
Bahkan banyak sekolah TK atau kelompok
belajar yang mengajarkan membaca pada anak prasekolah dengan harapan agar
mereka dapat dengan mudah mengikuti pelajaran di sekolah dasar.
Sebenarnya memasukkan anak ke kelompok
bermain atau sekolah TK bukanlah alternatif utama untuk mengenalkan kegiatan
membaca pada si kecil, terutama bagi orang tua yang kurang mampu. Ayah dan Ibu
dapat melakukannya sendiri di rumah dengan merancang berbagai aktivitas yang
melibatkan orang tua dan anak. Memang tidak ada salahnya memasukkan anak ke
kelompok bermain tersebut tetapi orang tua tetap meluangkan waktu untuk
mengajari anak di rumah sehingga jalinan kasih sayang antara orang tua dan anak
tetap terjaga dan si kecil bertambah pandai.
Berikut ini ada beberapa kiat yang
dapat dilakukan orang tua untuk membuat si upik 'keranjingan' membaca.
1. Tujuan merangsang minat baca
Sebelum mengajak anak kita membaca
seharusnya orang tua mengerti terlebih dahulu mengapa anak harus berminat pada
kegiatan membaca. Anak yang gemar membaca kelak akan mempunyai rasa kebahasaan
yang tinggi. Mereka akan berbicara, menulis, dan memahami gagasan-gagasan rumit
secara lebih baik. Membaca akan memberikan wawasan yang luas dan beragam dan
memudahkan anak dalam mempelajari segala hal.
Selain tujuan di atas, ada lagi yang
patut diingat bahwa merangsang minat baca di usia pra sekolah bukanlah menyulap
si upik agar pandai membaca tetapi mendorong anak untuk mencintai dan
menyenangi buku. Pada usia ini umumnya anak belum cukup matang untuk sampai ke
tahap membaca karena kegiatan membaca sangat komplek bagi anak.
2. Ajaklah anak ke toko buku sesering
mungkin dan biarkan mereka membeli buku yang mereka inginkan.
Anak-anak biasanya menyenangi buku-buku
yang baru, bersih, dan tidak kumal. Orang tua tidak harus membeli semua buku
yang ada di toko. Orang tua harus tetap mendampingi anak ketika anak memilih
buku yang mereka inginkan sehingga kita tahu buku seperti apa yang anak kita
baca. Jadi, ketika kita pergi ke supermarket, luangkan waktu untuk mampir ke
toko buku dan belikan minimal sebuah buku dan tidak perlu mahal. Hal ini
mengajarkan anak bahwa buku itu sama pentingnya dengan telur, sayur mayur, susu,
dan lain-lain.
3. Belilah sebanyak mungkin buku-buku
bergambar dan berwarna menarik di bursa muku murah atau pasar loak.
Kita dapat menemukan buku-buku yang
masih bagus dengan harga murah di bursa buku murah atau di pasar loak. Tujuan
yang paling utama dari kegiatan ini adalah untuk menyediakan buku untuk anak
sebanyak-banyaknya di rumah. Biarkan anak-anak kita memotong atau menggunting,
bahkan mengoleskan selai pada buku, walaupun kita berharap mereka membacanya,
yang penting anak kita mulai memperhatikan buku-buku yang kita sediakan.
4. Sisihkan lebih banyak uang untuk
membeli buku daripada untuk menyewakan kaset video atau film.
Kegiatan membeli buku membutuhkan
tambahan anggaran pada uang belanja orang tua. Jika kita ingin anak-anak kita
menyukai buku maka tidak ada salahnya kita mempunyai anggaran khusus, walaupun
tidak harus banyak, untuk membeli buku baik untuk anak juga untuk kita sendiri.
Jangan biarkan usaha kita menjadi sia-sia karena anak-anak kita lebih suka
menonton film kartun yang terdapat pada kaset video yang kita pinjam daripada
membaca buku.
5. Jadikan saat membacakan cerita
merupakan waktu yang menyenangkan bagi anak.
Anak-anak suka sekali meminta orang tua
membacakan cerita bagi mereka. Agar kegiatan membacakan cerita menjadi saat
yang mengasyikkan, maka biarkan anak memilih buku atau cerita apa yang ingin
kita bacakan untuk mereka. Kemudian ciptakan suasana santai dan kegembiraan
dengan bercanda sambil membacakan cerita, menirukan berbagai suara sesuai
dengan karakter tokoh cerita, dan lain-lain. Saat-saat menyenangkan ketika
membacakan cerita tidak hanya membantu anak merasakan pesona dan keceriaan yang
terkandung dalam buku, tetapi juga membantu mereka memperoleh kemampuan untuk
memahami 'bahasa buku'.
6. Merancang kegiatan yang melibatkan
buku.
Selain membacakan cerita, kita bisa
merancang bergai aktivitas yang melibatkan buku seperti buatlah mereka
mendongengkan cerita pada boneka-boneka mereka sebelum tidur. Bermain tentang
kegiatan di toko buku atau perpustakaan, atau merancang drama dari satu cerita
anak kemudian anak-anak kita akan memerankannya. Hal ini bertujuan agar mereka
melibatkan buku dalam menu kegiatan mereka keseharian yaitu bermain. Kegiatan
ini juga memberikan kesempatan kepada anak untuk melaksanakan aktivitas membaca
bersama teman-temannya. Jika anak sudah mulai bisa membaca dan mengenal huruf,
buatlah aktivitas permainan seperti tebak-tebakan huruf, atau mencoba
menuliskan beberapa daftar belanjaan yang mudah dan mintalah mereka
membelikannya ke warung yang terdekat dan memberi tanda pada nama barang yang
sudah dibeli. Hal ini untuk memberikan kepercayaan pada anak karena anak-anak
sangat senang jika diberikan kepercayaan oleh orang tuanya.
7. Mengenalkan dan Mengasosiasikan
huruf-huruf
Kegiatan lain yang dapat menggiring
anak untuk dapat membaca setelah menyenangi buku adalah mengenalkan anak-anak
pada huruf-huruf. Proses ini membutuhkan kesabaran orang tua karena kegiatan
ini dilakukan secara bertahap.
Beberapa cara berikut dapat dicoba
untuk mengenalkan huruf pada anak:
• Orang tua dapat mengenalkan
huruf-huruf yang berkaitan dengan lingkungan yang terdekat dengan anak seperti
mengeja kata 'Ayah' , 'Ibu' , nama sendiri, nama kakak, adik, nama boneka
kesayangannya, dan lain-lain. Hal ini bertujuan agar anak lebih mudah dan cepat
mengenal atau mengingat huruf yang diperkenalkan.
• Huruf-huruf vokal adalah huruf-huruf
yang mudah sehingga baik untuk diperkenalkan pertama kali.
• Ketika membacakan cerita, mintalah
anak menunjukkan huruf yang sama dalam majalah, atau buku.
• Orang tua dapat membeli mainan berupa
huruf-huruf yang terbuat dari plastik atau membuatnya sendiri dari bahan-bahan
sederhana seperti kertas atau karton. Kegiatan membuat huruf ini dapat
melibatkan anak misalnya dengan mewarnai huruf yang kita buat atau jika sudah
lebih besar dapat membantu menggunting huruf-huruf yang kita buat.
• Orang tua dapat mengasosiasikan huruf
yang akan diperkenalkan dengan benda yang tersedia, seperti mengasosiasikan
huruf M dengan meja berkaki tiga, huruf I dengan lidi, dan lain-lain. Semuanya
tentu membutuhkan kreativitas orang tuanya.
8. Bermain di luar
Sesekali ajaklah si kecil bermain dan
berjalan-jalan di luar sambil membawa alat-alat gambar atau gambar yang sudah
ada sehingga anak dapat mencocokkan apa yang telah mereka pelajari. Ajaklah
anak untuk menyebutkan dan menuliskan nama bunga misalkan, dan memperkenalkan
warnanya. Pada kegiatan ini orang tua harus siap dan meluangkan waktu untuk
mendengarkan dan menjawab pertanyaan anak tentang apa yang dilihatnya. Cara ini
juga untuk melatih anak belajar menganalisa sesuatu dan memberikan sikap
penghargaan kepada anak.
9. Bacakan dan belikan buku-buku komik
yang mudah pada anak-anak.
Komik adalah buku bacaan yang sangat
menarik karena terdapat gambar-gambar yang menarik perhatian anak. Kini sudah
banyak terdapat komik-komik islami yang baik untuk anak. Orang tua harus
berhati-hati jika suatu ketika anak memilih buku komik sebagai bahan bacaan
mereka karena banyak komik yang isinya bukanlah konsumsi anak-anak seperti
komik Crayon Shincan, atau komik-komik cerita remaja.
10. Bersikaplah sangat antusias dalam
upaya awal mengajak anak membaca.
Tunjukkanlah semangat anda untuk
menggiring anak untuk membaca, dengan memberikan pujian dan kesungguhan
melakukan bebagai aktivitas yang melibatkan buku. Berlatih akan suatu hal
-dalam hal ini membaca- merupakan sesuatu yang berat. Pujian dan dorongan orang
tua dapat membantu anak meringankan beban mereka. Mereka akan merasa bahwa
hasil jerih payahnya untuk menghargai dan mencintai buku dihargai dan
diperhatikan. Jadi, kita bisa mengatakan bahwa kita merasa senang ketika
anak-anak kita mulai membaca dan memberikan pujian akan hasil bacaan mereka.
11. Menyimpan permainan
Umumnya anak-anak cepat merasa bosan
dengan mainannya begitu juga dengan buku. Kemudian mereka biasanya akan merusak
barang-barang atau mengacak-acak buku atau mainannya. Oleh karena itu,
ajarkanlah anak kita untuk menyimpan buku-buku atau mainannya setelah mereka
gunakan. Cara ini akan mendidik anak untuk menjaga kerapian buku dan
menghargainya. Ajak si kecil menata kembali semua alat permainannya
bersama-sama karena bila si kecil terbiasa dengan kerapian tentu akan membantu
orang tua untuk menjaga kerapian rumahnya.
12. Jangan memaksa
Sekali lagi ana-anak usia 3 - 5 tahun
belum cukup matang untuk memusatkan perhatian mereka pada satu hal untuk waktu
yang cukup lama. Karena itu jangan paksa anak untuk berlatih membaca apalagi
dengan cara yang keras karena hal itu akan membuat anak membenci kegiatan
membaca dan juga kepada buku. Jadi biarlah anak-anak kita lebih senang bermain
mobil-mobilan atau menggali-gali tanah di halaman dan kita bisa menyediakan
buku-buku tentang mobil atau peralatan menggali. Dari sini mudah-mudahan anak
akan berminat melihat buku hingga akhirnya mencintai buku.
13. Teladan
Satu hal yang paling penting dari semua
cara ini adalah menanamkan keteladanan. Anak-anak biasanya mencontoh dan meniru
apa yang dilakukan orang tuanya. Karena itu orang tua perlu sekali menunjukkan
pada anak bahwa mereka juga gemar membaca dan menghargai buku. Bagaimana
mungkin mengajak anak gemar membaca sedangkan orang tua lebih asyik duduk
dengan manis di depan televisi setiap hari.
Nah, mulai sekarang siapkan diri kita
menjadi orang tua yang gemar membaca untuk mengajak anak-anak kita berpetualang
dengan buku. Mudah-mudahan kiat-kiat di atas mampu membuat anak kita menjadi
'kutu buku' dan menemukan kebahagiaan bersama buku.
Sumber:
"Sembilan Kiat Gemar Membaca Bagi
Si Kecil", Ummi, No. 12/VIII Tahun 1417H/ 1997
99 Cara menjadikan Anak Anda
"Keranjingan" Membaca, Mary Leonhardt, terj. Alwiyah Abdurrahman,
Penerbit Kaifa, Bandung, 1999.
0 komentar:
Post a Comment
monggo / silahkan beri komentarnya.