2/28/2013

Agar Si Kecil Suka Membaca



Agar Si Kecil Suka Membaca
oleh: Rita Prasetiani, S.sos
Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Indonesia

"Iqro"…….'Bacalah……'. Petikan ayat Al-Qur'an yang pertama kali diturunkan Allah SWT sebagai wahyu yang harus disampaikan Rasulullah saw., kepada manusia. Ayat ini mengandung perintah bagi manusia untuk senantiasa membaca dan belajar karena dengan membaca manusia akan lebih mengenal lingkungannya dan menambah pengetahuannya.



--------------------------------------------------------------------------------

Begitu pentingnya kegiatan membaca sehingga kita seharusnya memiliki minat yang tinggi terhadap kegiatan membaca. Ketertarikan terhadap membaca bukanlah suatu hal yang dapat tumbuh seketika tetapi merupakan proses yang membutuhkan waktu dan latihan yang kontinyu. Oleh karena itu minat baca seharusnya ditumbuhkan sejak anak masih kecil. Bahkan sebenarnya minat baca dapat dipupuk mulai sang anak masih di dalam kandungan. Banyak ibu yang 'mengajak' janinnya membaca dengan membacakan cerita apa saja seperti cerita nabi atau cerita sahabat nabi.


Kini, banyak orang tua yang sudah mulai menyadari pentingnya menumbuhkan minat baca pada anak. Kegiatan ini biasanya dimulai pada fase usia prasekolah. Masa ini merupakan fase yang sangat penting dan serius karena merupakan fase dasar dan pembinaan yang menjadi bekal untuk fase-fase kehidupan anak berikutnya.


Biasanya para orang tua kini memasukkan putra-putrinya yang berusia pra sekolah ke kelompok bermain atau play group dengan tujuan agar si upik kelak sudah mempunyai bekal dan tidak terlalu kesulitan untuk bersosialisasi dengan suasana sekolah di sekolah dasar.


Bahkan banyak sekolah TK atau kelompok belajar yang mengajarkan membaca pada anak prasekolah dengan harapan agar mereka dapat dengan mudah mengikuti pelajaran di sekolah dasar.


Sebenarnya memasukkan anak ke kelompok bermain atau sekolah TK bukanlah alternatif utama untuk mengenalkan kegiatan membaca pada si kecil, terutama bagi orang tua yang kurang mampu. Ayah dan Ibu dapat melakukannya sendiri di rumah dengan merancang berbagai aktivitas yang melibatkan orang tua dan anak. Memang tidak ada salahnya memasukkan anak ke kelompok bermain tersebut tetapi orang tua tetap meluangkan waktu untuk mengajari anak di rumah sehingga jalinan kasih sayang antara orang tua dan anak tetap terjaga dan si kecil bertambah pandai.

Berikut ini ada beberapa kiat yang dapat dilakukan orang tua untuk membuat si upik 'keranjingan' membaca.


1. Tujuan merangsang minat baca


Sebelum mengajak anak kita membaca seharusnya orang tua mengerti terlebih dahulu mengapa anak harus berminat pada kegiatan membaca. Anak yang gemar membaca kelak akan mempunyai rasa kebahasaan yang tinggi. Mereka akan berbicara, menulis, dan memahami gagasan-gagasan rumit secara lebih baik. Membaca akan memberikan wawasan yang luas dan beragam dan memudahkan anak dalam mempelajari segala hal.
Selain tujuan di atas, ada lagi yang patut diingat bahwa merangsang minat baca di usia pra sekolah bukanlah menyulap si upik agar pandai membaca tetapi mendorong anak untuk mencintai dan menyenangi buku. Pada usia ini umumnya anak belum cukup matang untuk sampai ke tahap membaca karena kegiatan membaca sangat komplek bagi anak.


2. Ajaklah anak ke toko buku sesering mungkin dan biarkan mereka membeli buku yang mereka inginkan.


Anak-anak biasanya menyenangi buku-buku yang baru, bersih, dan tidak kumal. Orang tua tidak harus membeli semua buku yang ada di toko. Orang tua harus tetap mendampingi anak ketika anak memilih buku yang mereka inginkan sehingga kita tahu buku seperti apa yang anak kita baca. Jadi, ketika kita pergi ke supermarket, luangkan waktu untuk mampir ke toko buku dan belikan minimal sebuah buku dan tidak perlu mahal. Hal ini mengajarkan anak bahwa buku itu sama pentingnya dengan telur, sayur mayur, susu, dan lain-lain.


3. Belilah sebanyak mungkin buku-buku bergambar dan berwarna menarik di bursa muku murah atau pasar loak.


Kita dapat menemukan buku-buku yang masih bagus dengan harga murah di bursa buku murah atau di pasar loak. Tujuan yang paling utama dari kegiatan ini adalah untuk menyediakan buku untuk anak sebanyak-banyaknya di rumah. Biarkan anak-anak kita memotong atau menggunting, bahkan mengoleskan selai pada buku, walaupun kita berharap mereka membacanya, yang penting anak kita mulai memperhatikan buku-buku yang kita sediakan.


4. Sisihkan lebih banyak uang untuk membeli buku daripada untuk menyewakan kaset video atau film.


Kegiatan membeli buku membutuhkan tambahan anggaran pada uang belanja orang tua. Jika kita ingin anak-anak kita menyukai buku maka tidak ada salahnya kita mempunyai anggaran khusus, walaupun tidak harus banyak, untuk membeli buku baik untuk anak juga untuk kita sendiri. Jangan biarkan usaha kita menjadi sia-sia karena anak-anak kita lebih suka menonton film kartun yang terdapat pada kaset video yang kita pinjam daripada membaca buku.


5. Jadikan saat membacakan cerita merupakan waktu yang menyenangkan bagi anak.


Anak-anak suka sekali meminta orang tua membacakan cerita bagi mereka. Agar kegiatan membacakan cerita menjadi saat yang mengasyikkan, maka biarkan anak memilih buku atau cerita apa yang ingin kita bacakan untuk mereka. Kemudian ciptakan suasana santai dan kegembiraan dengan bercanda sambil membacakan cerita, menirukan berbagai suara sesuai dengan karakter tokoh cerita, dan lain-lain. Saat-saat menyenangkan ketika membacakan cerita tidak hanya membantu anak merasakan pesona dan keceriaan yang terkandung dalam buku, tetapi juga membantu mereka memperoleh kemampuan untuk memahami 'bahasa buku'.


6. Merancang kegiatan yang melibatkan buku.


Selain membacakan cerita, kita bisa merancang bergai aktivitas yang melibatkan buku seperti buatlah mereka mendongengkan cerita pada boneka-boneka mereka sebelum tidur. Bermain tentang kegiatan di toko buku atau perpustakaan, atau merancang drama dari satu cerita anak kemudian anak-anak kita akan memerankannya. Hal ini bertujuan agar mereka melibatkan buku dalam menu kegiatan mereka keseharian yaitu bermain. Kegiatan ini juga memberikan kesempatan kepada anak untuk melaksanakan aktivitas membaca bersama teman-temannya. Jika anak sudah mulai bisa membaca dan mengenal huruf, buatlah aktivitas permainan seperti tebak-tebakan huruf, atau mencoba menuliskan beberapa daftar belanjaan yang mudah dan mintalah mereka membelikannya ke warung yang terdekat dan memberi tanda pada nama barang yang sudah dibeli. Hal ini untuk memberikan kepercayaan pada anak karena anak-anak sangat senang jika diberikan kepercayaan oleh orang tuanya.


7. Mengenalkan dan Mengasosiasikan huruf-huruf


Kegiatan lain yang dapat menggiring anak untuk dapat membaca setelah menyenangi buku adalah mengenalkan anak-anak pada huruf-huruf. Proses ini membutuhkan kesabaran orang tua karena kegiatan ini dilakukan secara bertahap.

Beberapa cara berikut dapat dicoba untuk mengenalkan huruf pada anak:


• Orang tua dapat mengenalkan huruf-huruf yang berkaitan dengan lingkungan yang terdekat dengan anak seperti mengeja kata 'Ayah' , 'Ibu' , nama sendiri, nama kakak, adik, nama boneka kesayangannya, dan lain-lain. Hal ini bertujuan agar anak lebih mudah dan cepat mengenal atau mengingat huruf yang diperkenalkan.


• Huruf-huruf vokal adalah huruf-huruf yang mudah sehingga baik untuk diperkenalkan pertama kali.


• Ketika membacakan cerita, mintalah anak menunjukkan huruf yang sama dalam majalah, atau buku.


• Orang tua dapat membeli mainan berupa huruf-huruf yang terbuat dari plastik atau membuatnya sendiri dari bahan-bahan sederhana seperti kertas atau karton. Kegiatan membuat huruf ini dapat melibatkan anak misalnya dengan mewarnai huruf yang kita buat atau jika sudah lebih besar dapat membantu menggunting huruf-huruf yang kita buat.


• Orang tua dapat mengasosiasikan huruf yang akan diperkenalkan dengan benda yang tersedia, seperti mengasosiasikan huruf M dengan meja berkaki tiga, huruf I dengan lidi, dan lain-lain. Semuanya tentu membutuhkan kreativitas orang tuanya.


8. Bermain di luar


Sesekali ajaklah si kecil bermain dan berjalan-jalan di luar sambil membawa alat-alat gambar atau gambar yang sudah ada sehingga anak dapat mencocokkan apa yang telah mereka pelajari. Ajaklah anak untuk menyebutkan dan menuliskan nama bunga misalkan, dan memperkenalkan warnanya. Pada kegiatan ini orang tua harus siap dan meluangkan waktu untuk mendengarkan dan menjawab pertanyaan anak tentang apa yang dilihatnya. Cara ini juga untuk melatih anak belajar menganalisa sesuatu dan memberikan sikap penghargaan kepada anak.


9. Bacakan dan belikan buku-buku komik yang mudah pada anak-anak.


Komik adalah buku bacaan yang sangat menarik karena terdapat gambar-gambar yang menarik perhatian anak. Kini sudah banyak terdapat komik-komik islami yang baik untuk anak. Orang tua harus berhati-hati jika suatu ketika anak memilih buku komik sebagai bahan bacaan mereka karena banyak komik yang isinya bukanlah konsumsi anak-anak seperti komik Crayon Shincan, atau komik-komik cerita remaja.


10. Bersikaplah sangat antusias dalam upaya awal mengajak anak membaca.


Tunjukkanlah semangat anda untuk menggiring anak untuk membaca, dengan memberikan pujian dan kesungguhan melakukan bebagai aktivitas yang melibatkan buku. Berlatih akan suatu hal -dalam hal ini membaca- merupakan sesuatu yang berat. Pujian dan dorongan orang tua dapat membantu anak meringankan beban mereka. Mereka akan merasa bahwa hasil jerih payahnya untuk menghargai dan mencintai buku dihargai dan diperhatikan. Jadi, kita bisa mengatakan bahwa kita merasa senang ketika anak-anak kita mulai membaca dan memberikan pujian akan hasil bacaan mereka.


11. Menyimpan permainan


Umumnya anak-anak cepat merasa bosan dengan mainannya begitu juga dengan buku. Kemudian mereka biasanya akan merusak barang-barang atau mengacak-acak buku atau mainannya. Oleh karena itu, ajarkanlah anak kita untuk menyimpan buku-buku atau mainannya setelah mereka gunakan. Cara ini akan mendidik anak untuk menjaga kerapian buku dan menghargainya. Ajak si kecil menata kembali semua alat permainannya bersama-sama karena bila si kecil terbiasa dengan kerapian tentu akan membantu orang tua untuk menjaga kerapian rumahnya.


12. Jangan memaksa


Sekali lagi ana-anak usia 3 - 5 tahun belum cukup matang untuk memusatkan perhatian mereka pada satu hal untuk waktu yang cukup lama. Karena itu jangan paksa anak untuk berlatih membaca apalagi dengan cara yang keras karena hal itu akan membuat anak membenci kegiatan membaca dan juga kepada buku. Jadi biarlah anak-anak kita lebih senang bermain mobil-mobilan atau menggali-gali tanah di halaman dan kita bisa menyediakan buku-buku tentang mobil atau peralatan menggali. Dari sini mudah-mudahan anak akan berminat melihat buku hingga akhirnya mencintai buku.


13. Teladan


Satu hal yang paling penting dari semua cara ini adalah menanamkan keteladanan. Anak-anak biasanya mencontoh dan meniru apa yang dilakukan orang tuanya. Karena itu orang tua perlu sekali menunjukkan pada anak bahwa mereka juga gemar membaca dan menghargai buku. Bagaimana mungkin mengajak anak gemar membaca sedangkan orang tua lebih asyik duduk dengan manis di depan televisi setiap hari.
Nah, mulai sekarang siapkan diri kita menjadi orang tua yang gemar membaca untuk mengajak anak-anak kita berpetualang dengan buku. Mudah-mudahan kiat-kiat di atas mampu membuat anak kita menjadi 'kutu buku' dan menemukan kebahagiaan bersama buku.


Sumber:
"Sembilan Kiat Gemar Membaca Bagi Si Kecil", Ummi, No. 12/VIII Tahun 1417H/ 1997
99 Cara menjadikan Anak Anda "Keranjingan" Membaca, Mary Leonhardt, terj. Alwiyah Abdurrahman, Penerbit Kaifa, Bandung, 1999.

0 komentar:

Post a Comment

monggo / silahkan beri komentarnya.