Berprofesi menjadi
perantara penjualan rumah atau biasa disebut “broker”, membutuhkan jurus jitu
agar fungsinya sebagai penengah dalam proses jual beli rumah dapat berjalan
dengan tepat. Dalam bisnis perumahan, fungsi broker seharusnya dapat
mempersingkat waktu penjualan maupun pembelian.
Kemampuan menjadi
penengah dan perantara dibutuhkan, misalnya pada kasus rumah warisan yang
dijual, dan ahli warisnya ada 10 orang. Dalam hal ini pembeli tidak bisa
membayar hanya kepada satu orang saja. Fungsi broker harus mengerti duduk
perkaranya, dan menyelesaikannya. Seorang broker juga harus tahu mengenai cara
pembagian hasil penjualan rumah itu.
Untuk menjadi
broker, langkah pertamanya, seseorang harus tahu hendak bermain di area apa
dengan penghasilan berapa. Kalau ia menginginkan penghasilan tinggi, maka ia
harus memilih lokasi yang lebih banyak pembelinya daripada penjualnya. Kalau
seseorang ingin menjadi broker tapi belum memiliki pengalaman, maka ia dapat
bergabung pada agen broker. Baru setelah tiga tahun berkecimpung, ia dapat
memilih untuk tetap bergabung dalam agen atau membuka agen sendiri.
Langkah kedua,
seseorang harus fokus pada bidangnya. Kalau sudah memutuskan menjadi seorang
broker, ia tidak boleh melirik lahan pekerjaan lain. Ia harus fokus untuk belajar
dan menyerap banyak ilmu dalam dunia broker.
Langkah ketiga, ia
harus bisa menjadi leader pada sebuah area. Bila sudah fokus, seseorang yang
menjadi broker perlu untuk menjadi dominan pada areanya. Misalnya saja ia bisa
mulai memperkenalkan dirinya melalui selebaran, sering bertemu klien, atau
mengenal penjualnya secara personal sebelum si penjual memutuskan untuk menjual
propertinya. Broker juga harus membuat nama kantornya dikenal orang dan menjadi
tujuan pertama saat orang hendak menjual propertinya. Intinya, ia perlu
mempromosikan jasanya sebagai broker, dan memperkuat hubungan antara calon
penjual dan pembeli properti.
Langkah keempat,
seorang broker harus memiliki jaringan luas. Ia harus menjalin hubungan yang
baik dengan pihak-pihak terkait pemangku kebijakan seperti Dinas Tata Kota,
Badan Pertahanan Nasional, perbankan, notaris, maupun sesama agen.
Langkah kelima,
seorang broker harus kreatif dan inovatif, terutama dalam memberikan solusi
kepada kliennya. Misalnya untuk bentuk tanah yang sulit dijual, broker harus
mampu menawarkan berbagai alternatif solusi kepada pembeli.
Source: Kompas,
www.realestatenewsnet.com
0 komentar:
Post a Comment
monggo / silahkan beri komentarnya.